Liputan Nusantara – Bangkalan, Puluhan massa dari desa Morombuh kecamatan Kwanyar melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Pemkab Bangkalan. Aksi tersebut menyikapi persoalan pilkades (Pemilihan Kepala Desa) di desa Morombuh yang di nilai bermasalah, aksi damai kali ini sangatlah berbeda dari biasanya, semua massa aksi menggunakan baju koko berwarna putih. Rabu 26-04-2023.
Abdurahman Tohir selaku ketua umum Pusat Analisa Kajian Informasi Strategis (PAKIS) menyampaikan dalam orasinya, Pertama kami sampaikan mohon maaf lahir dan bathin, karena masih dalam suasana Idul Fitri. Dalam penyampaian aspirasi terkait tahapan Pilkades di Bangkalan yang sempat diwarnai dengan peristiwa berdarah belum ada respon yang baik dari Pemerintah Daerah. Aksi yang kami lakukan ini merupakan upaya bahwa kami tidak akan menyerah dalam menyuarakan aspirasi dari masyarakat desa,” ujarnya.
Kami menduga ada kesengajaan panitia Pilkades untuk menjatuhkan beberapa calon dengan membuat aturan Perbup 51/2022 yang sangat merugikan, khususnya di Desa Morombuh. Setelah berkali – kali melakukan aksi, Pemerintah Daerah memberikan rekomendasi namun P2KD setempat tidak mengindahkan. Hal ini membuktikan bahwa banyak sekali pelanggaran yang dilakukan oleh P2KD tetapi hingga saat ini belum ada tindakan tegas dari Pemerintah Daerah.” Abdurrahman menambahkan.
Ustad Suja’i tokoh masyarakat Morombuh, mewakili masyarakat Desa Morombuh ingin desa yang aman dan sejahtera. Saat ini narkoba merajalela di desa kami, semoga dalam Pilkades ini mendapatkan pemimpin yang baik. Dan saya meminta agar Moh. Imron bisa diloloskan menjadi Calon Kades Morombuh. Lanjut Ustad Suja’i, Saya berharap P2KD Morombuh diganti semua Ketua dan anggotanya, karena tidak tunduk pada aturan yang ada.” ungkap Suja’i. Aksi ini di akhiri dengan pembacaan Doa Tahlil dan pada jam 13.04 wib penyerahan Ketupat sebagai simbol bahwa setiap manusia memiliki kesalahan, namun tetap harus diperbaiki dan diselesaikan. (RK).