Liputan Nusantara – Mojokerto, Alam pegunungan yang harusnya kita lihat indah dan sejuk kini harus di bingung kan dengan ulah seseorang, merusak pagar lingkungan pegunungan, bukan malah dijaga dan dirawat justru pegunungan tersebut dijadikan lahan ladang kepentingan perut pribadinya, disinilah pengerukan tambang ilegal di desa kunjorowesi kecamatan Ngoro Mojokerto terus bergulir tiada henti, Senin tanggal 2/6/25.
“Alam pengunungan desa kunjorowesi kecamatan Ngoro Mojokerto rusak parah akibat dikeruk oleh penambang ilegal yang mementingkan perut pribadinya.
Kubangan pengerukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab akan kelestarian lingkungan hidup hingga bahkan malah dibikin merusak pemandangan alam semesta, pegunungan bukit bukit yang seharusnya kita jaga dan kita lestarikan kini pegunungan desa kunjorowesi kecamatan Ngoro menjadi juglangan atau kubangan besar yang mirip luasnya lautan, dan ironis lagi banyak penambang memakai dump truk besar yang siap menampungnya.
“Sesuai perda perbup kabupaten Mojokerto tentang kelestarian lingkungan hidup dan UUD negara Republik Indonesia tentang lingkungan hidup harus kita jaga dan dilestarikan secara aman dan kondusif.
Dari pantauan tim investigasi awak media disampaikan, diujung penjuru desa kunjorowesi disinyalir serta diduga ada tiga/empat penggali galian C ilegal paling pojok ujung sendiri, dan disisi area barat ada juga resmi/legal, dan mayoritas penggali galian informasi dari masyarakat sang pemilik galian juga orang warga masyarakat sekitar itu sendiri.
Hingga berita ini kita turunkan, semoga Pemprov Jatim/Polda Jatim, Kodam V Brawijaya, Dinas Lingkungan hidup, Pemprov Jatim, dan Satpol PP Pemprov Jatim, bisa ikut serta turun tangan memantau situasi perkembangan tambang galian C Desa kunjorowesi kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto. (Susetyo)