Liputan Nusantara – Surabaya, Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Anti Korupsi dan Nepotisme (APKNN) Jawa Timur dan Koalisi Masyarakat Madura Pro Pembangunan(KMMPP) kembali menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya di Jalan Bukit Darmo Raya.
APPKN meminta Pokja BP2JK Jatim independen dan transparan terkait proses lelang paket pekerjaan preservasi jalan Tanjung Bumi-Pamekasan – Sumenep, Madura senilai Rp 42 miliar yang sudah ada pemenangnya namun masih dilakukan evaluasi ulang. (30/03/2022)
Daming Loisow selaku koordinator aksi menyampaikan dalam orasinya, “Kami meminta pada pihak BP2JK agar lebih tegas dan jangan mau di intervensi oleh pihak manapun dalam melakukan pelelangan jangan sampai ada intimidasi dari pihak luar yang akan mengganggu jalannya pembangunan khususnya di daerah Madura.” Ucapnya
Di waktu yang sama, Pantor Ketua dari Koalisi Masyarakat Madura Pro Pembangunan (KMMPP) Pihaknya juga meminta jangan sampai ada evaluasi ulang karena kalau sampai ada evaluasi ulang sama halnya pihak Pokja BP2JK mau di intervensi oleh segelenting oknum, dan kami siap mengawal pihak BP2JK kalau memang ada intervensi dari pihak luar.
“ini demi nama baik lembaga negara seperti BP2JK, jadi kami minta pihak BP2JK jangan sampai mau diintervensi, demi berlangsungnya pembangunan di pulau Madura dan jangan sampai ada evaluasi tender ulang karena pemenang lelangnya sudah jelas dari pihak PT. Amin Jaya Karya Abadi, jadi saya minta pihak BP2JK cepat merealisasikannya.” Ucapnya
Selain itu pihak demonstran meminta ketua BP2JK menemuinya, “saya meminta pihak Pokja BP2JK menemui kami untuk diskusi secara terbuka.” Ucapnya. Setelah pihak demonstran menunggu sambil ber orasi, akhirnya perwakilan dari pihak BP2JK, Indra Sulistyo menemui pihak demonstran dan terjadilah perdebatan di antara kedua belah pihak.
Setelah pihak BP2JK setelah di pertanyakan oleh pihak Koordinator aksi terkait pemenang tender sebelum adanya rencana evaluasi ulang, Pihak BP2JK tidak bisa menjawabnya, dan terkesan berbelit-belit. “Terkait pemenang nanti akan dievaluasi ulang mas saya masih belum menjawabnya sekarang,” ucapnya.
Pantor, salah satu peserta demo dari koalisi Madura sangat menyayangkan kejadian ini sekelas BP2JK terkesan tidak tegas dan tidak jelas dalam memberikan jawaban dan terkesan bertele – tele. “Kami akan melakukan aksi demo lagi sampai kami semua mendapatkan jawaban yang jelas dari pihak BP2JK, Perihal pemenang lelang tender sebelum adanya Evaluasi.” Ucapnya. ( Dk )