Hadir Dalam Sarasehan Budaya, Dandim Madiun  Pendekar Harus Berkarakter Dan Berjiwa Ksatria

Hadir Dalam Sarasehan Budaya, Dandim Madiun  Pendekar Harus Berkarakter Dan Berjiwa Ksatria

Liputan Nusantara – Madiun, Pencak silat sebagai sebuah budaya juga merupakan nilai etis dalam kaitannya hubungan antar sesama, serta merupakan nilai teknik dan atletis dalam teknik maupun sportivitas.

Selain itu pencak silat juga merupakan bidang olahraga yang telah diakui oleh dunia dalam hal ini Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO).

Dalam rangka menyambut HUT ke 103 Kota Madiun, Forkpimda menggelar acara Sarasehan Budaya dengan tema “Pencak Silat Kota Madiun Membumi dan Santun”, bertempat di Rowobening Edu Park Kelurahan Taman, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Kamis malam (3/6).

Dandim 0803/Madiun Letkol Inf Edwin Charles yang hadir selaku narasumber dalam acara tersebut menyampaikan visi pencak silat kedepan adalah pencak silat yang merupakan budaya hasil dari olah jiwa dan karsa yang berakar dari Madiun, harus mampu berkontribusi terhadap pertahanan dan keamanan serta berprestasi hingga tingkat International.

“Diperlukan karakter yang membumi dan santun untuk mencapai visioner menciptakan ikon pencak silat yang dapat dikenal dunia internasional,” ungkap Dandim.

Lebih lanjut Dandim juga mengatakan, bahwa dari segi perspektif dibidang keamanan, pencak silat tidak terlepas dari jiwa ksatria yang dijadikan sebagai alat pengendali diri.

“Diharapkan seorang pendekar harus memiliki karakter dan berjiwa ksatria sebagai implementasi dari istilah membumi dan santun tadi,” pungkas Dandim.

Dengan terbentuknya karakter pendekar yang membumi dan santun secara langsung akan berdampak positif terhadap pertahanan dan keamanan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (Red)