Keluarga Korban Pembunuhan Kedung Cowek Didamping Pengacara Kondang Geruduk Polres Tanjung Perak Surabaya

Keluarga Korban Pembunuhan Kedung Cowek Didamping Pengacara Kondang Geruduk Polres Tanjung Perak Surabaya

LiputanNusantara – Surabaya, Keluarga korban pembunuhan kedung cowek Surabaya didampingi pengacara M. Sholeh SH. MH mendatangi Polres Tanjung Perak Surabaya untuk menyampaikan unek-uneknya terkait pembunuhan Anaknya (15/05/2023) .

Tampak raut emosi ibu korban (Marlyem) menyampaikan keluh kesahnya kepada awak media agar menuntut pelaku seberat – beratnya dengan hukuman mati. Karena Marlyem sendiri menganggap pelaku adalah binatang dan bukan manusia,

“Saya menganggap pelaku adalah binatang karena tidak sama sekali mempunyai otak/pikiran, Masa gak punya rasa belas kasihan sama sekali, begitu juga dengan keluarga pelaku yang selama ini cuek dan tidak mau tau dengan kejadian ini, dan tidak sama sekali datang kerumah untuk meminta maaf.

Disebut juga oleh merlyem ketika mencoba menghubungi keluarga pelaku malah seolah – olah menantang dan punya beking polisi.

M. Sholeh SH. MH menerangkan bahwa kedatanganya di Polres Tanjung Perak Surabaya adalah mendampingi keluarga korban yang memang benar ingin menyampaikan unek-uneknya, Saya sudah menyampaikan pada keluarga korban bahwasanya terkait kasus yang menimpanya adalah kasus anak yang bila mana baik korban ataupun pelaku itu memeng ada perlindungan khusus dan itu adalah aturan Negara.

Monggo saja kalau mau menyampaikan unek-uneknya, justru kita sampaikan tadi kepada pak Eka selaku penyidik senior, apakah kasus ini memang dilakukan oleh pelaku yang sangat profesional, karena semenjak tanggal 18/04/2023 hingga 19/04/2023 dari pihak keluarga maupun guru – guru juga mencari kemana -mana hingga ke posisi ditemukanya pun tidak ketemu, makanya aneh ketika tiga minggu kemudian telah ditemukan mayat korban (N) Jangan – jangan dilakukanya lebih dari tanggal itu, yang jelas pastinya sebelum lebaran itu.

“Namun menurut pengakuan pelaku sendiri telah melakukanya pada tanggal 16/04/2023, jadi kami menyangka bisa saja itu dilakukan oleh pelaku yang sudah tertangkap polisi ada ada lagi pelaku yang lain, tetapi menurut kepolisian tetap tidak ada selain dua orang ini” Pungkasnya.

M Soleh sendiri menambahkan, “Polisi sendiri yang kerjanya tidak tegas yang harus kena hukuman, saya sendiri punya usulan apakan kita harus bikin satgas orang hilang, sehingga polisi sendiri bisa gerak cepat, bayangin setelah satu minggu dari pelaporan tidak ada sama sekali perkembangan hilangnya korban, dan tidak sama sekali mentrecking keberadaan si pelaku, sehingga tidak sedramatis ini sampai mayat membusuk dan seolah olah seperti dibakar ini, Dan kita juga sudah menyampaikan bahwa sejauh ini tidak ada satu pun keluarga pelaku yang datang untuk meminta maaf atau apapun, itu yang membuat keluarga korban semakin emosi.

Harapan dari keluarga korban sendiri proses hukum harus tegas dan hukum seberat – beratnya pelaku, Imbuhnya. (Feris)