Liputan Nusantara – Sidoarjo, Pemerintah Desa Jeruklegi untuk meningkatkan uri-uri budaya dan kebersamaan gotong royong, Warga Masyarakat Desa Jeruklegi Kecamatan Balongbendo menggelar Acara Sedekah Bumi dengan menampilkan Hiburan Campursari di balai Desa Jeruklegi Kecamatan Balongbendo, ( 29/02 )
Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pemerintah Desa Jeruklegi menggelar Sedekah Bumi atau yang lazim disebut dengan Ruwat Desa, Ruwat Desa ini merupakan Ucapan rasa Syukur terhadap Allah SWT bahwasanya masyarakat Desa Jeruklegi masih diberikan Rezeki, serta hasil bumi yang melimpah.
Acara Sedekah bumi yang dihadiri oleh Forkompimka Balongbendo, Camat Balongbendo, Danramil Balongbendo, Kapolsek Balongbendo serta tokoh Agama dan Tokoh masyarakat Desa Jeruklegi beserta semua elemen Masyarakat Desa Jeruklegi.
Sedekah Bumi atau Ruwah Desa yang dikemas dengan berbagai acara mulai dari Tumpengan, Istiqosah, serta hiburan Campursari.
Pada kesempatan itu Kepala Desa Jeruklegi Muhammad Taukhid. ST dalam sambutan mengatakan,” dengan ucapan syukur Alhamdulillah pada hari ini kita semua warga Desa Jeruklegi khususnya masih diberikan kesempatan jasmani dan rohani sehingga pada hari ini kita semua bisa menggelar acara sedekah bumi atau ruwat Desa untuk mengenang para leluhur kami kita.
Karena Upacara Sedekah Bumi merupakan salah satu upacara adat berupa prosesi penyerahan hasil bumi dari masyarakat kepada alam. Upacara ini biasanya ditandai dengan pesta rakyat yang diadakan di balai Desa atau di lahan pertanian atau tempat-tempat yang dianggap keramat oleh masyarakat. Upacara ini sudah turun temurun dari nenek moyang kita, dan berkembang di Pulau Jawa, terutama di Desa Jeruklegi,” pungkas Kades Jeruklegi.
Dalam waktu yang sama salah satu tokoh masyarakat Kusnul saat ditemui awak media mengatakan,” untuk meningkatkan uri-uri budaya peninggalan leluhur, Alhamdulillah Desa Jerulegi ini masih peduli dengan ruwatan desanya, Pemerintah Desa menggelar acara sedekah bumi dengan menampilkan hinuran seni Tradisional ludruk, dan acara ruwah desa ini dilaksanakan setiap tahun sekali, untuk mengenang jasad para penerus Desa ini, karena memang sudah tradisi Desa Jeruklegi, apabila kita tidak melaksanakan ruwatan Desa, bisa dilihat nanti ada aja permasalahannya, untuk itu kita tetap melaksanakan ruwatan seiklasnya,” ujar Kusnul warga setempat. (Stya)