Liputan Nusantara – Surabaya, Melestarikan bagian dari budaya bangsa, warga Medokan Semampir Timur DAM Surabaya, gelar bersih desa jelang lahirnya Pancasila, pada Selasa (31/5/2022).
Gelar bersih desa yang menjadi giat rutinitas
di tiap tahunnya, adalah bagian dari warga Medokan Semampir Timur DAM dalam melestarikan budaya.
Dalam sesi agenda gelar bersih desa tampak Ketua Panitia, Adi Purnomo, menyampaikan, sambutannya berupa, menyampaikannya ucapan terima kasih atas kehadiran rekan-rekan LSM juga beberapa awak media di sesi bersih desa atau sedekah bumi.
Dirinya berharap, giat ini di barokah’i , mendapatkan ridho dari Allah SWT.
” Semoga hajat kita dikabulkan Allah SWT, selalu diberi kesehatan, dilancarkan segala urusan dimudahkan rezekinya ,” ujarnya.
Berikutnya, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK), Dody Eko Setiawan dalam sambutannya, mengatakan,
terkait bantuan warga seperti BLT, subsidi Migor, dengan dasar Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) agar para warga bersedia bekerjasama dalam bentuk menyetorkan Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Masih menurutnya, tugas dan tupoksinya, dirinya sebagai ketua LPMK yakni, membantu Rukun Tetangga termasuk memasukan NIK para warga juga bagi warga yang belum terdaftar NIK nya, diharap bersabar.
” Saat ini, semua tersistem secara online hanya dengan memasukan NIK semua database diketahui dalam naungan Dinsos kota Surabaya ,” bebernya.
Dirinya kerap ditabrak para warga lantaran kerap keliru memasukan NIK ya, itulah liku liku sebagai pengurus LPMK.
Hal lain, suka duka dalam melayani warga disampakan, Dody Eko Setiawan, dirinya kerap ditabrak warga lantaran, namanya belum tercantum dalam database. Adapun, permasalahannya, yaitu, ada yang salah menyetorkan nomor NIK.
” Ya, itulah, lika liku dirinya sebagai LPMK ,” ungkapnya.
Perihal giat bersih desa atau sedekah bumi adalah bagian dari budaya.
Hanya di Indonesia bermacam macam budaya bahkan budaya yang bermacam-macam menjadi salah satu destinasi bagi turis asing yang rela berkunjung ke Indonesia guna mengetahui macam budaya.
Negara lain, heran lantaran Indonesia bisa bersatu meski berbeda-beda. Alasan mendasar yang membuat Indonesia bersatu karena tertuang dalam Pancasila.
Dody Eko Setiawan, mengatakan, niat sedekah bumi atau bersih desa adalah upaya kita bermunajat terhadap Tuhan Yang Maha Esa agar hajat kita terkabul.
Ia berpesan, yang terpenting giat bersih desa adalah juga bagian upaya guna hidup rukun guyub menjalin silaturahmi.
” Merajut kekompakan bulan hal yang mudah meski hanya dengan berkumpul namun juga mengeluarkan konsumsi atau keluarkan kas ,” pesannya.
Sedangkan, Udin Sakera salah satu LSM dikesempatan dalam sambutan menyampaikan, bahwa terkait budaya khususnya, makam yang di ziarah’i santernya, adalah makam keramat. Tentunya, makam tersebut, memiliki nilai historisnya. Sehingga, nilai-nilai historis agar tidak simpang siur bisa dituangkan dalam buku dengan harapan agar tidak sirna bagian dari budaya ini.
Sedangkan, Ketua Paguyuban Kerukunan Warga (PKW), mengatakan, warga Medokan Semampir Timur DAM selalu melakukan giat bersih desa atau sedekah bumi.
Giat ini, sengaja rutin melaksanakan di tiap tahunnya, karena pada tanggal 31 malam kita tirakat hingga keesokan hari adalah hari lahirnya Pancasila dan warga disini masih eksis tetap mempertahankan Pancasila.
Hal lainnya, terkait giat tersebut, pihaknya menanamkan bahwa kita harus berdaulat dalam politik, ekonomi juga berkepribadian budaya.
Wardoyo berpesan, runtuhnya sebuah negara ada 3 hal yakni, sejarah di belokkan, cagar budaya atau situs di hancurkan serta budaya di hilangkan. Dari 3 hal diatas, jika sudah terjadi jangan harap negara anda akan berdiri kokoh.
” Dirinya berharap warga guna mendukung program Pemerintah dengan harapan bangsa kita bisa menjadi macan Asia serta menjaga Surabaya tertib dan aman ,” pungkasnya.
Disela-sela agenda bersih desa juga nampak Ketua RT dan RW maupun sesepuh kampung Medokan Semampir Timur DAM saling berbaur bersama warga, LSM maupun para awak media guna beramah tamah. ( Gun / Toha )